Selasa, 09 Desember 2008

Ribuan Bibit Ditanam di Lahan Kritis

KOMPAS, Selasa, 9 Desember 2008
WATES - Sekitar 469.344 bibit pohon kayu dan buah, Sabtu (6/12), ditanam bertahap di sejumlah lahan kritis di Kulon Progo. Selain mencegah pemanasan global, penanaman bibit pohon juga akan memperbaiki kualitas udara. Kepala Subdinas Kehutanan dan Perkebunan Kulon Progo Djunianto Marsudi Utomo menyatakan, penanaman bibit pohon secara massal ini merupakan

puncak perayaan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, serta Gerakan Perempuan Tanam Tebar Pelihara. Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo mengawali aksi dengan menanam bibit jati unggul nusantara di lahan kritis yang bertempat di Dusun Gunung Gempal, Giripeni, Wates. Sekitar 3.000 batang pohon kayu dan buah, seperti jati, mahoni, sengon laut, mangga, dan rambutan ditanam di lahan kritis seluas lebih kurang sembilan hektar tersebut. Selain di Gunung Gempal, penanaman pohon juga dilakukan di daerah pesisir Pantai Glagah, dengan luas mencapai tiga hektar. Bibit pohon yang ditanam di pesisir adalah jenis cemara udang, sekitar 2.000 batang.
Bibit pohon yang tersisa akan disebar ke kantor-kantor kecamatan. Bagi warga yang hendak melakukan penghijauan di sekitar lingkungan, mereka bisa meminta bibit ke kecamatan secara gratis, ujar Djunianto. Kualitas udara Dalam sambutannya, Bupati Toyo mengatakan penanaman bibit pohon tidak hanya bertujuan menjaga kestabilan iklim dunia dan mencegah pemanasan global, melainkan juga memperbaiki kualitas udara yang dihirup warga. Tanaman diyakini mampu menyerap gas-gas polutan beracun, seperti karbonmonoksida dan sulfurdioksida dalam proses fotosintesis, kemudian menghasilkan gas oksigen yang lebih bermanfaat. Selain itu, penanaman pohon juga bermanfaat menjaga cadangan air di dalam tanah. Dengan begitu, air tidak akan mudah terbuang ke sungai sehingga risiko banjir akibat luapan aliran sungai bisa dihindari. Sebenarnya Kulon Progo sudah lama mencanangkan gerakan daerah rehabilitasi lahan dengan cara menanam pohon di hutan-hutan rakyat. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah dan rakyat Kulon Progo senantiasa peduli dengan kelestarian alam, kata Toyo. Diharapkan, penanaman bibit pohon di akhir tahun ini bisa mengurangi luas lahan kritis di Kulon Progo hingga lebih dari 1.400 hektare.

Tidak ada komentar: