Kamis, 22 Januari 2009

Taman Kota - Pabrik Mobil Diimbau Ikut Berpartisipasi

KOMPAS Jumat, 16 Januari 2009 03:00 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meresmikan Taman Hijau Toyota seluas 1,1 hektar untuk menambah ruang terbuka hijau di area kupingan simpang Jalan Yos Sudarso-Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara, Kamis (15/1) petang.

Terus bertambahnya ruang terbuka hijau diharapkan dapat mereduksi emisi karbon di udara Jakarta yang polutif.
”Saya mengimbau semua perusahaan otomotif agar setiap penjualan satu mobil di Jakarta disertai kewajiban menanam dua pohon,” kata Fauzi Bowo seusai meresmikan Taman Hijau Toyota.
Setiap kendaraan yang bergerak di jalan, termasuk di Jakarta, selalu mengeluarkan emisi karbon ke udara. Hal itu berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan warganya. ”Saya mengimbau semua perusahaan otomotif, diharapkan diawali PT Toyota Astra Motor, melaksanakan imbauan ini,” kata Fauzi.
Peresmian taman ditandai penandatanganan prasasti oleh Gubernur, disaksikan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ery Basworo, dan pejabat Pemerintah Provinsi DKI lainnya. Taman seluas 1,1 hektar itu dikonstruksikan sejak Juli 2008 atas kerja sama PT Toyota Astra Motor dan Pemprov DKI.
Menyerap karbon
Taman itu ditanami berbagai jenis pohon yang sesuai dengan karakteristik tanaman penghijauan Jakarta, seperti cemara angin, mahoni, dan trembesi. ”Taman itu mampu menyerap karbon dan air sehingga mampu mengurangi polusi udara,” kata Johnny.
Kini di taman tersebut telah tumbuh 110 pohon pelindung, 80 pohon hias, dan 1.800 pohon penting lainnya. Taman Hijau Toyota, kata Johnny, merupakan kelanjutan dari Toyota Forest dan Green Hero Program sebagai pengejawantahan Toyota Earth Center yang mencakup pendekatan terhadap isu-isu lingkungan secara global, yang diadopsi afiliasi Toyota di seluruh dunia.
Toyota Indonesia telah mengalokasikan lahan seluas 18 hektar di Karawang sebagai Hutan Toyota. Hutan kayu keras seluas 16,5 hektar dan 1,5 hektar sebagai area program green hero.
Ery Basworo menambahkan, ruang terbuka hijau di Jakarta masih terbatas, yakni hanya 9,94 persen dari luas Jakarta 665 kilometer persegi. Idealnya seluas 30 persen.

Tidak ada komentar: