Kamis, 05 Maret 2009

KEGANASAN HARIMAU - Satu Lagi Korban Tewas Diterkam

KOMPAS, Kamis, 5 Maret 2009 05:34 WIB
Palembang - Hingga Rabu (4/3) sudah sembilan orang tewas diterkam harimau dalam lima pekan terakhir karena habitat hewan buas itu diganggu. Seorang pembalak liar, kemarin, ditemukan tewas akibat diterkam harimau di kawasan hutan Sungai Medak, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Didy Wurjanto saat dihubungi mengatakan, identitas pembalak yang tewas itu belum diketahui karena jenazahnya langsung dibawa pergi dari lokasi oleh cukong.
Lokasi kejadian berjarak 5-10 kilometer dari lokasi tewasnya korban kedelapan, yaitu di Sungai Medak. Saat ini BKSDA Jambi telah mengirimkan petugas ke lokasi untuk mengumpulkan informasi.
”Mereka menyadari bahwa tindakan mereka ilegal sehingga secara diam-diam korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halamannya. Korban bukan penduduk sekitar karena tidak melapor,” kata Didy.
Dua orang ditangkap
Rabu dini hari, dua tersangka penjerat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ditangkap oleh satuan polisi kehutanan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Kepolisian Resor Indragiri Hilir.
Tersangka A dan M diambil dari rumah mereka pada Rabu dini hari dan dibawa ke Kepolisian Sektor Pelangiran.
”Kami berharap polisi dapat meneruskan proses hukumnya sampai ke pengadilan,” ujar Rachman Sidik, Kepala BBKSDA Riau di Pekanbaru.
Rachman mengatakan, A dan M adalah tokoh utama di balik kematian tiga harimau di Desa Tanjung Pasar beberapa waktu lalu. Keduanya diduga pelaku penjeratan harimau.
Seperti diberitakan, dalam dua pekan di bulan Februari, empat ekor harimau sumatera mati dijerat warga. Tiga harimau mati di Desa Tanjung Pasar tanggal 10 dan 16 Februari, dan seekor harimau mati di Desa Gaung, Kecamatam Gaung, tanggal 24 Februari.
Tiga ekor harimau di Desa Tanjung Pasar dijerat karena memangsa beberapa ternak warga, sedangkan harimau di Gaung dijerat setelah sebelumnya menerkam dua penjaga kebun kelapa sawit, Mamat dan Toni.
Secara terpisah, Kepala BBKSDA Riau Wilayah I Rengat Edi Susanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus kematian hewan langka itu.

Tidak ada komentar: