Rabu, 29 April 2009

Kerusakan Lingkungan - Hutan Bakau Tersisa 30 Persen

KOMPAS, Rabu, 29 April 2009 13:21 WIB
Cirebon - Hanya 4,5 kilometer atau 30 persen dari 54 kilometer garis panjang pantai di Kabupaten Cirebon yang kini memiliki hutan bakau. Padahal, sekitar 20 tahun lalu semua pesisir pantai di wilayah itu ditumbuhi bakau.


Hal itu terungkap dalam Pelatihan Kader Lingkungan Pesisir Utara yang diselenggarakan Forum Masyarakat Cinta Sungai dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup di Kantor Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Selasa (28/4).

Iskukuh, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, mengatakan, upaya penanaman bakau sudah dimulai lebih dari tiga tahun lalu, tetapi tidak semua bibit bakau bisa hidup. "Salah satu sebabnya adalah terinjak-injak karena posisi bakau ada di sekitar tambak yang kadang menjadi tempat lalu lalang manusia," katanya.

Persoalan lain adalah adanya sampah yang menggunung di tepi pantai sehingga menghambat pertumbuhan bakau. Bahkan, beberapa daerah pantai juga mengalami sedimentasi.

Sedimentasi, menurut Iskukuh, bisa merugikan, tetapi juga menguntungkan. Kerugiannya adalah mengurangi jumlah daya tampung air di sungai. Keuntungannya adalah bisa memunculkan tanah timbul di pesisir pantai. Tanah timbul itu nantinya digunakan sebagai lahan bakau yang berdampingan dengan tambak warga.

Ture Warsono, Kepala Bidang Pembangunan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III, menyepakati bahwa perbaikan lingkungan, termasuk hilir, tidak bisa dilakukan oleh satu daerah saja, tetapi melibatkan berbagai daerah dari hulu hingga hilir. Pertemuan antardaerah untuk membahas persoalan itu sudah lakukan, tidak hanya daerah di wilayah Cirebon, tetapi juga di daerah hulu lain seperti Garut.

"Ada kesepakatan bahwa daerah hulu harus menjaga hutan dan mata air, dan hilir pun harus berkontribusi terhadap kondisi hulu," ujar Ture.

Kontribusi yang dilakukan daerah hilir, kata Ture, di antaranya adalah menyumbang bibit pohon agar ditanam di sepanjang daerah aliran sungai atau di daerah hulu. Sebagai awal gerakan penghijauan, pegawai negeri sipil pun diharapkan turut menanam 5-10 pohon.

Tidak ada komentar: