KOMPAS, Kamis, 5 Februari 2009 00:04 WIB
Tanjung Pinang, Kompas - Sebagian kecil lahan di kawasan yang ditetapkan Menteri Kehutanan sebagai hutan lindung di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, terbakar secara sporadis. Diduga, lahan itu sengaja dibakar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan perkebunan.
Dari pengamatan Kompas, Rabu (4/2), di salah satu titik, di Bintan Bunyu, Kecamatan Teluk Bintan, api terus membakar rumput-rumput kering dan tanaman pohon buah-buahan milik penduduk. Api semakin cepat membakar semak-semak karena tiupan angin cukup kencang.
Beberapa kali
Di beberapa kawasan, terlihat asap mengepul dari kejauhan. Pembakaran lahan itu diperkirakan sudah dilakukan beberapa kali sehingga terlihat juga kawasan yang sudah mengering dan habis terbakar.
Menurut seorang penduduk di Bintan Bunyu, Dedi, ia tidak mengetahui asal api.
”Saya diberi tahu bahwa lahan terbakar. Setelah saya ke sini, api sudah menjalar ke mana-mana,” katanya.
Dedi memperkirakan, di salah satu tempat, kawasan lahan yang terbakar mencapai belasan hektar.
”Sebagian lahan saya juga terbakar. Sebagian daun-daun pohon mangga yang ditanam juga ikut terbakar,” katanya.
Disengaja
Dedi menduga api itu sengaja dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
”Saya tidak tahu siapa yang membakar. Mungkin, orang iseng atau orang yang sengaja membuka lahan,” katanya.
Meskipun cukup banyak lahan yang terbakar secara sporadis, tidak terlihat upaya dari Pemerintah Kabupaten Bintan untuk menghentikan aktivitas pembakaran lahan.
Di beberapa tempat, lahan yang terbakar akhirnya mati dengan sendirinya. Kondisi ini selain merusak kualitas udara, juga menjadikan pemandangan yang tidak mengenakkan.
Pemerintah diminta mengusut orang-orang yang membakar lahan itu. (FER)
Tanjung Pinang, Kompas - Sebagian kecil lahan di kawasan yang ditetapkan Menteri Kehutanan sebagai hutan lindung di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, terbakar secara sporadis. Diduga, lahan itu sengaja dibakar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan perkebunan.
Dari pengamatan Kompas, Rabu (4/2), di salah satu titik, di Bintan Bunyu, Kecamatan Teluk Bintan, api terus membakar rumput-rumput kering dan tanaman pohon buah-buahan milik penduduk. Api semakin cepat membakar semak-semak karena tiupan angin cukup kencang.
Beberapa kali
Di beberapa kawasan, terlihat asap mengepul dari kejauhan. Pembakaran lahan itu diperkirakan sudah dilakukan beberapa kali sehingga terlihat juga kawasan yang sudah mengering dan habis terbakar.
Menurut seorang penduduk di Bintan Bunyu, Dedi, ia tidak mengetahui asal api.
”Saya diberi tahu bahwa lahan terbakar. Setelah saya ke sini, api sudah menjalar ke mana-mana,” katanya.
Dedi memperkirakan, di salah satu tempat, kawasan lahan yang terbakar mencapai belasan hektar.
”Sebagian lahan saya juga terbakar. Sebagian daun-daun pohon mangga yang ditanam juga ikut terbakar,” katanya.
Disengaja
Dedi menduga api itu sengaja dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
”Saya tidak tahu siapa yang membakar. Mungkin, orang iseng atau orang yang sengaja membuka lahan,” katanya.
Meskipun cukup banyak lahan yang terbakar secara sporadis, tidak terlihat upaya dari Pemerintah Kabupaten Bintan untuk menghentikan aktivitas pembakaran lahan.
Di beberapa tempat, lahan yang terbakar akhirnya mati dengan sendirinya. Kondisi ini selain merusak kualitas udara, juga menjadikan pemandangan yang tidak mengenakkan.
Pemerintah diminta mengusut orang-orang yang membakar lahan itu. (FER)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar